Bacaritamaluku.com-Luhu :SBB; Dalam upaya mewujudkan pembangunan Masjid Raya Negeri Luhu, Pemerintah Negeri Luhu menggelar rapat penting yang berlangsung di Kantor Desa Luhu pada Kamis, 3 April 2025.
Rapat ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat Luhu, termasuk perwakilan dari Sabang hingga Merauke. Turut hadir pula keluarga besar Luhu dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Kalimantan, Ambon, Sorong, dan Papua.
Raja Luhu, Abdul Gani Kaliki, menegaskan bahwa rencana pembangunan Masjid Raya ini harus didasarkan pada kesepakatan bersama agar menjadi tanggung jawab kolektif seluruh masyarakat.
“Ini adalah cita-cita kita bersama. Untuk itu, perlu adanya kebersamaan agar pembangunan ini dapat terlaksana dengan baik,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pembangunan Masjid Raya yang baru bukan berarti meniadakan masjid lama.
“Masjid lama adalah warisan berharga dari para leluhur kami. Jika ada kerusakan, kami akan melakukan rehabilitasi tanpa mengubah bentuk asli yang telah ditetapkan,” tuturnya.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Luhu, Irwan Warang, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Negeri Luhu atas gagasan pembangunan Masjid Raya ini.
Ia juga menekankan pentingnya partisipasi seluruh masyarakat agar proyek ini menjadi tanggung jawab bersama.
“Harapan kami, pertemuan akbar berikutnya dapat digelar sehingga pembangunan masjid ini benar-benar melibatkan semua elemen masyarakat,” ujar Warang.
Pertemuan ini mendapat sambutan positif dari seluruh peserta, dan disepakati bersama bahwa pembangunan Masjid Raya Negeri Luhu akan dilanjutkan.
Setelah pertemuan berakhir, Pemerintah Negeri Luhu beserta para undangan saling bersalaman dan bermaaf-maafan sebagai simbol kebersamaan dan kekompakan dalam mewujudkan cita-cita besar ini.**