Ambon, BacaritaMaluku.com– Ketika pemberitaan mencatut namanya dan menyerang figur terkemuka Golkar Maluku, M. Basri Wasahua tak lagi diam. Dalam pernyataan yang tegas dan penuh penyesalan, relawan Golkar ini akhirnya membuka tabir di balik kontroversi yang merugikan reputasi Rohalim Boy Sangadji, tokoh senior yang tengah membangun karier politiknya di Jakarta.
Pemberitaan yang muncul pada 16 April 2025 di sejumlah media online mengguncang jagat politik Maluku. Isu tersebut menggambarkan Boy Sangadji sebagai sosok yang tidak layak memimpin DPD Golkar Maluku.
Namun, Basri mengungkapkan bahwa pernyataan yang memojokkan Boy bukanlah pendapat pribadinya.
“Awalnya saya diarahkan bicara soal PAW Golkar Maluku. Kemudian saya diarahkan menyampaikan bahwa Boy Sangadji tidak layak jadi Ketua DPD Golkar Maluku. Padahal saya tidak punya kapasitas menilai hal itu. Dorongan itu datang dari Pak Sek Golkar Maluku, Pak Jem, dan Pak Azis Mahulette,” ungkap Basri, Jumat (25/04).
Dia menjelaskan bagaimana pernyataan kontroversial itu muncul dalam suasana yang tidak terduga.
Berawal dari sebuah pertemuan santai di kafe, Basri terjebak dalam percakapan yang pada akhirnya menjadi bahan pemberitaan yang menyesatkan.
“Saya diajak diskusi, terkait PAW. Tapi saya tidak tahu kalau itu akan dijadikan berita seperti itu,” jelas Basri, menambahkan bahwa niat awalnya tidak ada kaitannya dengan agenda partai atau serangan personal terhadap Boy Sangadji.
Bergulirnya berita tersebut, yang ternyata lebih dimotivasi oleh kepentingan pihak lain, memunculkan tekanan besar pada Basri. Namun, ia tidak tinggal diam.
Setelah menyadari dampak dari pemberitaan tersebut, ia segera menghubungi Boy Sangadji dan menyampaikan permohonan maaf secara langsung.
“Saya minta maaf kepada Boy Sangadji. Ini bukan suara saya, melainkan suara yang disusupkan lewat saya. Saya tidak ingin pernyataan saya menambah keruh suasana politik yang sudah rumit ini,” tegas Basri.
Klarifikasi yang terang-terangan ini menunjukkan bahwa meskipun Basri dipaksa berada di tengah dinamika internal Golkar Maluku, dia akhirnya berani menanggapi dan menata kembali namanya di mata publik.*** RK