BacaritaMaluku. Com–Ambon; Di tengah arus besar perubahan sosial di Maluku, kita membutuhkan figur-figur muda yang bukan hanya paham organisasi, tetapi juga punya keberpihakan nyata terhadap rakyat kecil dan persoalan sosial. Sosok itu, menurut hemat saya, bisa kita temukan dalam pribadi Farham Suneth.
Saya mengenal Bang Farham sebagai salah satu senior yang sangat progresif dan loyal terhadap organisasi. Ia bukan tipe aktivis yang hanya muncul saat musyawarah, lalu hilang saat masyarakat menjerit. Sebaliknya, banyak waktunya justru dihabiskan di tengah-tengah gerakan sosial yang nyata. Bang Farham tidak hanya bicara perubahan—ia menghidupinya.
Hal ini dibuktikan melalui kiprahnya mendirikan LSM Rumah Beta Kreatif—sebuah ruang pemberdayaan anak muda dan komunitas lokal yang menjadi ladang kreativitas, pendidikan alternatif, hingga penguatan ekonomi berbasis warga. Dalam Rumah Beta Kreatif, ia membuktikan bahwa gerakan sosial bisa dilakukan dengan cara-cara yang kreatif, mandiri, dan berkesinambungan.
Sebagai kader Muhammadiyah, Bang Farham juga menunjukkan konsistensi luar biasa. Ia tidak pernah memisahkan antara ideologi Muhammadiyah dengan gerakan sosial yang ia jalani. Bagi beliau, organisasi bukan sekadar struktur, melainkan wadah perjuangan yang harus hadir dalam kehidupan umat, terutama anak muda.
Kini, dalam momentum Musyawarah Wilayah Pemuda Muhammadiyah Maluku, nama Farham Suneth masuk sebagai calon formatur. Ini adalah kesempatan bagi kita semua untuk menguatkan kembali wajah Pemuda Muhammadiyah yang progresif, membumi, dan mampu menjawab tantangan zaman. Sosok seperti Bang Farham bukan hanya dibutuhkan di atas panggung, tetapi juga di lapangan—tempat perjuangan sesungguhnya berada.
Sebagai kader muda, saya menaruh harapan besar pada hadirnya pemimpin yang tidak sekadar “ada di forum”, tetapi benar-benar “hidup dalam gerakan”. Dalam sosok Farham Suneth, saya melihat itu.***


















































































