Bacaritamaluku. com– Hari ini, tepat 20 Februari 2025, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto melantik seluruh kepala daerah di Indonesia. Suatu peristiwa penting yang juga ikut disaksikan oleh seluruh masyarakat Maluku. Karena turut merasakan langsung momentum kebahagiaan tersebut, suatu ivent politik kolosal yang kini menjadi episentrum sejarah dalam potret dinamika demokrasi di Indonesia.
Secara absolut, Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath (Lawamena) kini berkuasa sepenuhnya. Memimpin Provinsi Maluku untuk lima tahun mendatang. Ditengah hiruk-pikuk pembangunan Maluku, ada suka-cita dan perasaan senang terhampar diraut wajah seluruh masyarakat. Menyambut gembira hadirnya pemimpin baru, harapan baru juga energi baru Maluku, dengan segala gebrakan, kebijakan, lobi hingga negosiasi politik telah dimulainya lebih dulu dengan cermat dan cepat.
Lewerissa – Vanath (Lawamena) kini milik seluruh stakeholder, masyarakat Maluku. Bukan lagi milik orang per orang apalagi kelompok kepentingan tertentu atau partai politik ansich. Paling tidak komposisi birokrasi Maluku dan pembentukan postur kabinet pemerintahan lokal yang akan datang jauh dari indikasi politik kartel maupun oligarki kekuasaan. Ini konsep yang “membahayakan” dan berpotensi memupus ekspektasi publik.
Kita belum tahu persis siapa figur birokrat yang memenuhi syarat administratif akan dipilih dan diinginkan HL – AV untuk menduduki jabatan krusial dalam suhu kabinet pemerintahan Lawamena. Sebuah pertanyaan penting yang sulit kita tebak. Hanya pasangan Lawamena yang lebih berhak menentukan siapa yang pantas menjabat jabatan yang sesuai dibirokrasi Maluku .
HL – AV adalah pionir birokrasi pemerintahan Maluku. Mempunyai hak prerogatif sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur. Sejatinya, HL – AV lebih berhak untuk menentukan siapa figur yang layak, tepat dan ahli dibidangnya , dan punya kewenangan membentuk portofolio kabinet birokrasi pemerintahan daerah Maluku..
Karena HL – AV lahir dari proses politik, produk demokrasi lokal. Niscaya memungkinkan adanya arus kepentingan politik (political interest) masuk kedalam ranah kabinet Lawamena. Sebagai politik balas budi sangat mungkin tak terelakan. Ada reward atau penghargaan tersendiri bagi siapun yang ikut 8memenangkan Lawamena saat Pilkada 2024 lalu. Kondisi ini lumrah dan tidak menutup kemungkinian juga ikut berpengaruh dalam penempatan para birokrat kedalam Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Maluku kedepan.
Jabatan strategis dalam lingkup Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Maluku, bak jantung di pemerintahan, ia bergerak naik turun (fluktuatif). Menjalankan tugas perbantuan kepala daerah juga ikut mensukseskan kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur dalam mewujudkan cita-cita Maluku yang transformatif. Pilihan jabatan dari kalangan profesional menjadi catatan tersendiri dan harus jadi skala prioritas, ketimbang memilih figur jabatan OPD yang berafiliasi politik. Sama saja membangun kartel kekuasaan politik serta memunculkan “persekutuan” pemerintahan lokal di Maluku.
Sementara itu, birokrat pilihan Lawamena harus kaya inovatif, tidak bermental korupsi dan gaungnya mumpuni didunia birokrasi penuh ide dan pengalaman. Apalagi, dengan keputusan Pemerintah Pusat (Pempus) yang mengharuskan adanya efisiensi anggaran daerah (APBD). Ini memerlukan “tenaga besar” dari para kandidat pimpinan birokrasi dilingkup OPD yang mampu memompa anggaran guna mempermudah dan melancarkan proses pembangunan Maluku.
Lawamena dan lingkup birokrasi adalah satu sistem besar dalam pemerintahan Maluku. Memilih figur birokrat untuk menduduki jabatan krusial dilingkup OPD Maluku adalah keputusan yang tepat, profesional dan menguntungkan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Periode 2025-2030. Hanya saja, HL – AV memiliki kuasa penuh, hak prerogatif Gubernur dan Wakil Gubernur yang dimiliki dimanapun dan kapanpun bisa mengutak atik format OPD sesuai dengan keinginan dan cita-cita yang dimiliki.
Dengan rasa optimis dan penuh bangga, HL – AV bisa menjawab keresahan publik yakni, menjauhi politisasi penyusunan kabinet pemerintahan Lawamena yang jauh dari kepentingan politik. Agar pemerintahan. Yang dijalankan bebas nilai, kuat dan bersih (clean and clear government), guna mensukseskan visi-visi yang termuat dalam Sapta Cipta Lawamena (Transformasi Maluku menuju Maluku yaang maju, adil dan sejahtera menyonsong Indonesia Emas 2045).
Dari Ambon, Maluku mewakili seluruh masyarakat Maluku kami menyampaikan, Selamat dan Sukses Atas dilantiknya Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Periode 2025-2030. Semoga amanah dan sukses menyertai pengabdiannya. Amin..***