BacaritaMaluku.Com–Luhu,Maluku; Pemerintah Negeri Luhu menggelar kegiatan Sosialisasi dan Rembuk Stunting Tingkat Desa sebagai langkah strategis dalam memperkuat upaya pencegahan dan penanganan stunting di tingkat masyarakat.
Kegiatan pada, Selasa (04/11) ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari kader kesehatan, lembaga PAUD, masyarakat, hingga Pemerintah Negeri dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Rembuk Stunting menjadi wadah musyawarah bersama dalam merumuskan strategi pembangunan kesehatan desa, dengan fokus utama pada penurunan prevalensi stunting melalui pemanfaatan sumber daya lokal yang tersedia.
Dalam sambutannya, Camat Huamual menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah negeri dan tenaga kesehatan.
Ia mengingatkan agar pihak puskesmas senantiasa berkolaborasi dengan Pemerintah Negeri Luhu dalam mengantisipasi potensi stunting, terutama melalui penyediaan asupan bergizi seperti makanan sehat dan susu dalam berbagai program intervensi.
Sementara itu, Raja Negeri Luhu dalam arahannya menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari implementasi amanah peraturan pemerintah terkait pengelolaan dana desa.
Ia mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 108 Tahun 2024 tentang Pengelolaan Dana Desa Tahun 2025, serta Permendes Nomor 2 Tahun 2024 yang secara spesifik mengatur fokus penggunaan dana desa untuk prioritas pembangunan manusia, termasuk penurunan stunting.
“Melalui kegiatan ini, kami berkomitmen agar penggunaan dana desa dapat lebih tepat sasaran dan berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama dalam aspek kesehatan ibu dan anak,” ujar Raja Negeri Luhu.
Kegiatan yang bersumber dari dana desa ini turut melibatkan tiga puskesmas, yakni Puskesmas Luhu, Puskesmas Talaga Kambelu, dan Puskesmas Limboro, yang berperan aktif dalam sesi diskusi serta memberikan masukan terhadap perencanaan program kesehatan dalam APBDes Tahun 2026.
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat, Camat Huamual, BPD Negeri Luhu, Pendamping Desa, perwakilan puskesmas, serta kader posyandu.***


















































































