BacaritaMaluku.Com– NAMLEA; Sebanyak 25 Anak yatim-piatu menerima santunan sebagai bukti nyata atas kepedulian dan kasih sayang bertepatan dengan Tahun Baru Islam yakni 10 Muharam 1447 Hijriah.
Kegiatan pemberian santunan di selenggarakan oleh Majelis Dzikir Raudhatul Jannah yang bertempat di aula Majelis tersebut,yang di awali dengan pembacaan zikir dan doa yang di pandu langsung oleh Pimpinan majelis dzikir Ratib AlAthos dan Asmaul Husna Kabupaten Buru Al-Habib Abdullah Al-Athos .Minggu(6/7/2025).
Selain itu,turut hadir dalam kegiatan tersebut yakni , pimpinan Majelis dzikir Asmaul Husna Kabupaten Buru beserta jamaahnya, Ketua PCNU Kabupaten Buru Rizal Faisal S. SOs. MSi, Imam dan pengurus Mesjid An-Nur, TokohAgama, dan Mahasiswa KKN dari UGM jogyakarta yang juga berpartisipasi serta Undangan lainya di Desa Waplau Kabupaten Buru.
Momentum yang penuh makna ini , sebanyak 25 Anak kategori Yatim dan piatu ini berasal dari desa yang berbeda diantaranya Desa Waplau 14 orang, Desa Lamahang 6 orang, Desa Namsina 2 orang dan Desa Samalagi 3 orang yang di serahkan langsung oleh pimpinan Majelis Asmaul Husna Kabupaten Buru Al-Habib Abdullah Al-Athos kepada Anak yatim dan piatu masing masing sebesar Rp 750.000.
Sementar itu, Pengasuh Majelis dzikir Raudhatul Jannah, Nurjannah Hukul yang di temui media ini menjelaskan kegiatan santunan Anak yatim-piatu ini tiap tahun rutin di laksanakan melalui dana sumbangan dari masyarakat yang berbentuk kotak Amal maupun lainya.
” Alhamdulillah, kegiatan mulia yang bertepatan dengan 10 Muharram 1447 yang jatuh pada hari Minggu ini merupakan santunan akan cinta dan empati kepada anak yatim maupun piatu untuk kita jaga dan terus memperhatikan serta membahagiakan mereka dengan sebaik baiknya.”jelas Nurjannah.
Selain itu di Kesempatan yang sama.Pimpinan Majelis Asmaul Husna mengatakan ini adalah ladang Amal kita yang di peruntukan buat Anak anak santunan yang kedua orang tuanya telah tiada,dan menyisahkan sebagian harta kita kepada mereka(Anak yatim maupun piatu) .”jelas Habib sapaan akrabnya.
Oleh karena itu ,lanjut Habib,rangkaian ibadah itu,mengangkat semangat hijrah dan keutamaan tahun baru islam sebagai momentum perbaikan diri maupun masyarakat pada umumnya.
“Pengajian, dzikir dan doa bersama ini bukan saja secara spiritual, tetapi peran kedua majelis dzikir ini sebagai pusat kebersamaan,pembinaan iman dan solidaritas kehidupan di tengah masyarakat yang semakin kompleks.” Ungkap nya.
Selanjutnya,Ketua kordinator Sub Unit Desa Waplau Karina Saharani Putri Mahasiswa KKN Universitas Gadjah Mada(UGM) Jogyakarta saat di konfirmasi media ini mengungkapkan apresiasinya sebagai Mahasiswa UGM yang punya keprihatinan peduli akan keutamaan amal ini. “Ungkap karina.
“Saya beserta teman teman seprofesi berterima kasih kepada pengasuh majelis dzikir raudhatul jannah dengan masyarakat mengundang kami hadir dalam suasana khusuk dan hangat , kegiatan ini mempunyai makna tersendiri sehingga ini menjadi berkah bagi anak anak yang menerimanya, “pungkasnya.***


















































































