Ambon, BacaritaMaluku.com— Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Maluku bersama Anggota DPRD Provinsi Maluku, Suleman Letsoin, menggelar pertemuan strategis di Ruang Fraksi Nurani Pembangunan DPRD Maluku.
Agenda utama, memperkuat peran pemuda dalam pembangunan daerah dan mendesak transparansi pengelolaan dana hibah APBD 2024 senilai Rp48,6 miliar.
Pertemuan ini menjadi sorotan, mengingat Letsoin merupakan satu-satunya wakil rakyat asal Kota Tual di parlemen provinsi.
Wakil Ketua Bidang KNPI Maluku, Sadam Bugis, menekankan pentingnya penguatan KNPI sebagai rumah besar pemuda dan perlunya kolaborasi antarorganisasi kepemudaan.
“Pemuda harus terlibat dalam pengambilan keputusan strategis. KNPI harus jadi motor penggerak, bukan hanya simbol,” ujarnya.
Sorotan tajam datang dari Arman Kalean Lessy yang mempertanyakan distribusi dana hibah yang tidak menyentuh organisasi kepemudaan.
“Anggaran besar ini harus diaudit terbuka. Jangan sampai pemuda hanya jadi penonton. Kami juga mendorong dibentuknya dewan pengawas CSR dan hibah agar penyaluran anggaran lebih transparan dan tepat sasaran,” tegas Arman.
Menanggapi hal tersebut, Suleman Letsoin menyatakan komitmennya untuk mengawal aspirasi pemuda.
“Isu ini akan saya bawa ke meja dewan. Pemuda tak boleh dipinggirkan, apalagi dalam hal krusial seperti pengelolaan dana publik,” kata Letsoin yang juga mantan Ketua HMI Cabang Fak-Fak.
Dikatakan, Pertemuan ini menjadi langkah awal konsolidasi pemuda Maluku untuk memperkuat peran mereka dalam pembangunan daerah, sekaligus mendorong transparansi anggaran sebagai prasyarat keadilan sosial dan keberlanjutan kebijakan.**