Ambon, BacaritaMaluku.com— Harapan akan kemajuan pendidikan Indonesia disuarakan dari Timur Nusantara. Universitas Muhammadiyah Maluku (UNIMKU) menghadirkan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Dr. Fajar Rizal UI Hag, M.A., dalam kuliah umum bertajuk Ministerial Lecture, yang berlangsung di Aula Kampus STAIN Wara, Desa Batumerah, Kota Ambon, Senin (14/7/2025).
Dengan mengangkat tema “Pendidikan untuk Semua Generasi Muda dan Transformasi Pendidikan Menuju Indonesia Emas Tahun 2045”, acara ini menjadi wadah pertemuan gagasan antara pemerintah, civitas akademika, pelajar, dan para kader muda yang memiliki semangat membangun bangsa melalui jalur pendidikan.
Hadir dalam kegiatan tersebut para siswa SD, SMP, SMK, mahasiswa, guru, dosen, serta perwakilan Pemuda Muhammadiyah dari berbagai daerah di Maluku.
Rektor UNIMKU Maluku, Prof. M. Faris Al-Fadhat, S.IP., M.A., Ph.D., menyampaikan bahwa UNIMKU berkomitmen menjadi pusat pendidikan unggul yang mampu menjawab tantangan masa depan.
Ia menegaskan peran strategis perguruan tinggi, khususnya di kawasan kepulauan, dalam mencetak generasi yang cerdas, berkarakter, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Dalam sambutannya, ia menyatakan bahwa UNIMKU menargetkan diri sebagai perguruan tinggi swasta terbaik di Maluku, yang dipercaya masyarakat sebagai wadah peningkatan kualitas hidup melalui pendidikan.
Ia pun mengapresiasi kehadiran Wakil Menteri sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pengembangan pendidikan di daerah.
Menurutnya, kehadiran pemerintah pusat di kampus menjadi penyemangat bagi seluruh peserta didik dan pendidik untuk terus bermimpi besar dan bekerja keras mewujudkannya.
Dalam kuliah umum yang disampaikan, Dr. Fajar Rizal menyoroti peran besar Muhammadiyah dalam sejarah pendidikan nasional.
Ia menyebut bahwa lembaga-lembaga pendidikan Muhammadiyah telah lama menjadi salah satu fondasi utama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Alumni-alumni Muhammadiyah, menurutnya, tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga menunjukkan kapasitas kepemimpinan dan kontribusi di berbagai sektor pembangunan.
Wamen juga menekankan bahwa pendidikan yang baik harus bisa menjangkau seluruh kalangan tanpa diskriminasi. Ia mengajak seluruh peserta untuk menjadikan pendidikan sebagai alat pembebasan, pemberdayaan, dan kemajuan bersama.
Menurutnya, semua anak bangsa memiliki hak untuk menjadi pemain utama dalam pembangunan nasional, bukan sekadar penonton di negeri sendiri.
Ia juga menyampaikan kesiapan Kementerian Pendidikan untuk membangun kolaborasi yang lebih erat dengan Muhammadiyah di Maluku, baik dalam peningkatan mutu perguruan tinggi, penguatan kualitas guru, maupun perluasan akses pendidikan tinggi di wilayah kepulauan.***


















































































