BacaritaMaluku. Com--Ambon; Beberapa hari kedepan kita akan di perhedapkan momentum bergengsi yakni perhelatan demokrasi di pemuda Muhammadiyah Maluku.
Pemuda Muhammadiyah adalah organisasi kaderisas, di tengah perubahan jaman semakin pesat pemuda Muhammadiyah di tuntut untuk memperlebar sayap organisasi hingga pada pelosok negeri.
Musyawarah bukan saja memilih dan menentukan nahkoda baru, tapi lebih dari itu, ada proses dialetika untuk membawa perbaikan arah dan haluan organisasi.
Pemuda Muhammadiyah Maluku sudah seharusnya berbenah secara totalitas.
Memilih pemimpin di Pemuda Muhammadiyah Maluku, bukan sja mengandalkan kapasitas dan jejaring yang luas, tapi lebih dari itu harus mengutamakan kemampuan intelektual sehingga pemuda Muhammadiyah Maluku bisa selaras dengan visi pemuda Muhammadiyah pusat yakni “pemuda negarawan”
Pemuda negarawan bukan sja simbol belaka, melainkan makna yg mestinya di eksekusi secara nyata.
Untuk menciptakan “pemuda negarawan” perlu pemuda Muhammadiyah Maluku memiliki sosok nahkoda yang punya kompetensi, kapasitas serta kapabilitas ilmu pengetahuan yang mumpuni.
Bagi saya farham sunet, adalah jawaban dari sekian banyak kader pemuda Muhammadiyah yang ada, farham mempunyai latar belakang dan rekam jejak yang tentu tidak bisa di ragukan, kader ulung sekaligus kader biologis Muhammadiyah.
Yang berangkat dari IPM, IMM, pemuda Muhammadiyah, dan hingga kini menjadi direktur rumah kreatif institut salah organisasi yg bergerak di bidang pemberdayaan, organisasi yang sangat konsen persoalan keilmuan dan kemanusiaan.
Proses panjang ini, membuat farham sangat matang dalam perjalanan organisasi yang dia tekuni.
Tak juga itu, farham sering hadir dalam agenda-agenda kebangsaan, keumatan dan kemuhammadiyaan.
Sosok bagi saya adalah intelektual organik yang sesungguhnya, ia tidak pernah kering dari pemikiran berkamjuan dan visioner.***


















































































