Bacaritamaluku. com– Ambon; Amerika, ada tradisi politik mengakui kekalahan lewat concession speech dalam pemilu presiden. Demikian pula di Australia. Jika demikian maka apakah itu bisa terjadi di Maluku Barat Daya pada pilkada serentak 2024? Apakah juga di Maluku Barat Daya ada budaya mengakui kekalahan?
Dalam politik, perlu diketahui bahwa Concession speech adalah tindakan kandidat yang kalah secara terbuka menyerah kepada kandidat yang menang setelah pemilu setelah hasil keseluruhan pemungutan suara sudah jelas. Pidato Concession speech biasanya disampaikan setelah pemilu oleh Kandidat yang kalah bertarung.
Menang dan kalah adalah adat pertandingan, termasuk Pemilukada. Mereka yang kalah perlu legawa. Bagaimanapun, pemilukada hanyalah proses untuk mencapai tujuan bangsa, daerah dan masyarakat yang lebih besar. Karena itu, tak perlu menyikapi hasil pemilu dengan emosional, apalagi sampai memicu perpecahan di masyarakat.
Sebagian perilaku politik orang Maluku Barat kelihatan tidak siap kalah. Oleh karena itu karena tidak siapa kalah, dibuat profokasi, isu-isu sesat dan menyesatkan publik dimainkan, hoax, ujaran kebencian, fitnah dan bahkan kekerasan fisik dan nonfisik dilakukan semata-mata untuk memenuhi hasrat politik, tanpa memikirkan rakyat sebagai korban dari semua hal yang dilakukan.
Kita ambil contoh di Kota Ambon, pada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Setelah melakukan perhitungan cepat atau real count maka kita sama-sama mengetahui bahwa Pak Bodewin Wattimena dan ibu Ely Toisuta mencapai suara terbanyak. Agus Ririmasse dan pak Novan menyampaikan selamat kepada pak Bodewin Wattimena dan ibu Ely Toisuta sebagai Kandidat yang memenangkan pertarungan, itu jiwa kesatria yang memiliki jiwa negarawan.
Berikut di SBB Pasangan Calon Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Samson R Atapary dan Abdul Rasyid Lisaholit (berSAMA) menyampaikan selamat kepada pasangan Asri Arman dan Selfinus Kainama (AMANUSA), yang berdasarkan rekapitulasi suara sementara telah terlihat keluar sebagai suara terbanyak dari empat kandidat lain untuk pimpin SBB.
Kemudian pada Pilgub Maluku Meski baru berdasarkan hasil hitung cepat (quick count), namun JAR bersama pimpinan partai pengusung, baik PDI Perjuangan, NasDem, dan juga Partai Hanura mengucapkan selamat atas terpilihnya pasangan Hendrik Lewerissa-Abdullah Vanath (HL-AV) di Pilgub Maluku.
Dan didaerah lainpun pasti lakukan hal yang sama, karena mereka orang -orang yang memahami demokrasi, mereka memahami bahwa dalam pertarungan pasti ada yang kalah dan pasti ada yang menang, semoga di Maluku Barat Daya bisa ambil hikmah dari contoh didaerah lain. Ini semata-mata untuk membangun peradaban baru tentang politik di Maluku Barat Daya serta contoh yang baik bagi generasi muda dan masyarakat pada umumnya.**