BacaritaMaluku.com--Ambon; Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memperingati Hari Ulang Tahun ke-11 dengan aksi sosial yang menyentuh langsung masyarakat kecil. Tanpa seremoni, PSI Kota Ambon memilih turun ke jalan pada Senin dini hari (17/11/2025) untuk membagikan rice box kepada para penyapu jalan dan pengangkut sampah.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan atas peran mereka menjaga kebersihan kota.

Kegiatan tersebut sekaligus menjadi wujud dukungan PSI kepada Pemerintah Kota Ambon dalam memperkuat pelayanan publik, khususnya di sektor persampahan. Sebagai partai pengusung, PSI menegaskan komitmennya untuk terus hadir bersama pemerintah dan masyarakat demi menciptakan lingkungan kota yang lebih bersih, sehat, dan manusiawi.
Sekretaris DPD PSI Kota Ambon, Frengky Mahakena, mengatakan bahwa momentum HUT PSI tahun ini sarat makna karena selaras dengan tema nasional, “Kebangkitan PSI, Kekuatan Baru, Indonesia Baru.”
“Tema ini bukan sekadar slogan. Kami ingin menunjukkan bahwa kehadiran partai politik harus memberi manfaat nyata. PSI memilih jalan aksi nyata, bukan hanya retorika,” ujar Mahakena.

Ia menegaskan, pesan Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, menjadi landasan gerakan partai di lapangan: politik harus menyentuh langsung rakyat dengan tindakan kecil namun bermakna.
“Kaesang selalu menyampaikan bahwa PSI adalah partai yang bergerak, bukan hanya bicara. Hal kecil, tapi dirasakan langsung masyarakat. Itu sebabnya kami memilih berbagi rice box kepada penyapu jalan dan pengangkut sampah—mereka yang bekerja saat orang lain tidur, namun sering tak terlihat,” lanjutnya.
Mahakena menambahkan, aksi ini bukan yang pertama dan bukan yang terakhir. PSI Ambon berkomitmen menjaga konsistensi sebagai partai yang dekat dengan masyarakat, terutama kelompok rentan dan pekerja lapangan yang sering luput dari perhatian.
“Ini bagian dari kebangkitan PSI. Kita ingin hadir dengan cara yang benar-benar dirasakan rakyat,” tegasnya.
Dengan langkah sederhana namun penuh empati ini, PSI menegaskan jati dirinya: partai yang tidak sekadar bicara perubahan, tetapi menghadirkannya.***
















































































